Hi, Saya...

dr. Nisa S. Pramono, SpOG?

Indonesia #1 Income Health Doctor

Ayah saya adalah pahlawan dalam hidup saya. Beliau seorang purnawirawan Peltu TNI Angkatan Laut yang tidak pernah menyerah memperjuangkan masa depan saya. Ketika saya masih di kelas 5 SD, ayah mulai menghadapi tantangan finansial setelah pensiun. Namun, beliau tidak menyerah. Ia terus bekerja, bahkan harus meninggalkan keluarga dan pergi ke Pulau Buru, Maluku, untuk mencari nafkah. Di sana, ia harus melawan penyakit malaria yang parah. Ayah adalah sosok yang luar biasa, yang selalu mengorbankan segalanya agar saya bisa meraih impian saya menjadi seorang dokter.

Meskipun kondisi keuangan keluarga kami sulit, ayah selalu memberikan keyakinan, "Jangan pernah berhenti berjuang, Allah selalu bersama kita." Setiap malam, beliau berdoa dalam sholat tahajud, memohon agar jalan saya dimudahkan. Doa-doa itu akhirnya terkabul. Saya mendapatkan beasiswa sejak SMP hingga akhirnya bisa lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Setelah lulus sebagai dokter, saya bekerja di beberapa klinik dan rumah sakit swasta, serta menjadi kontrak partner untuk WHO. Kehidupan saya tampak stabil, namun di dalam hati, saya merasa ada sesuatu yang kurang. Impian saya adalah menjadi spesialis Obstetri dan Ginekologi, tetapi keterbatasan finansial menjadi penghalang. Nasihat ayah tentang perjuangan selalu melekat dalam pikiran saya, dan dengan keyakinan penuh, saya mengikuti ujian seleksi program spesialis tersebut, meskipun kondisi keuangan kami sangat terbatas. Dengan keyakinan bahwa Allah akan menunjukkan jalan, saya akhirnya diterima.

Namun, pada semester kedua pendidikan spesialis, saya mengalami kecelakaan sepeda motor yang cukup parah. Luka-luka saya tidak kunjung sembuh, bahkan setelah menggunakan berbagai antibiotik. Saya merasa hampir putus asa. Hingga suatu hari, seorang bidan memperkenalkan saya pada pengobatan alami yang terinspirasi dari ayat Al-Qur’an...